INDUSTRY.co.id - Jakarta - Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) DPD DKI Jabodetabek menggelar 'Gathering' dengan mengusung tema "Kebersamaan untuk Membangun Kekuatan Industri Mebel dan Kerajinan Anggota HIMKI Jabodetabek untuk Memasuki Pasar Domestik dan Ekspor".

Gathering tersebut dihadiri oleh Ketua Presidium HIMKI, Abdul Sobur, Ketua DPD HIMKI DKI Jabodetabek, Edmund Parengkuan, serta seluruh anggota HIMKI DPD DKI Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPD HIMKI DKI Jabodetabek Edmund Parengkuan menggulirkan lima program unggulan untuk memajukan industri mebel dan kerajinan.

Pertama, Program Mall to Mall Expo. Dijelaskan Edmund, pihaknya telah bekerjasama dengan sinergy hub yang berlokasi di Mall Alam Sutera, BSD Tangerang.

"Kami juga telah bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang nantinya akan digelar pameran di beberapa mal di Jakarta," katanya di Jakarta (15/9).

Kedua, Program diskon bagi anggota HIMKI yang mengikuti pameran IFEX. "Mengingat pameran ini sangat penting, kami memberikan insentif potongan harga bagi anggota HIMKI DKI Jabodetabek," terang Edmund.

Ketiga, Program kerja sama dengan Jakpreneur. Keempat, Pembuatan kartu anggota elektronik seperti E-Toll. "Adapun keuntungan dari program tersebut yaitu pemberian diskon khusus untuk sesama anggota HIMKI," sebut Edmund.

Kelima, Konsolidasi organisasi untuk penguatan organisasi. "Sebagai bagian integral dari HIMKI pusat, HIMKI DKI Jabodetabek selalu melakukan konsolidasi organisasi untuk penguatan organisasi HIMKI," paparnya.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, ada asosiasi yang bergerak di industri mebel dan kerajinan (Asmindo) yang memilih Ketua Umum baru. Padahal pengurus dan anggota asosiasi tersebut sudah melakukan pembubaran organisasi pada tanggal 31 Mei 2016 bertempat di Jakarta.

"Kami mengajak kepada semua pelaku industri mebel dan kerajinan nasional untuk kembali ke rumah besar yang bernama HIMKI. Semua permasalahan kita diskusikan dan kita carikan solusinya di rumah sendiri. Kita harus tetap menjaga komitmen untuk selalu bersama," kata Edmund.

Sementara itu, Ketua Presidium HIMKI Abdul Sobur berharap acara gathering ini dapat menjadi tradisi HIMKI untuk menjalin silaturahmi sekaligus mempererat hubungan dengan semua stakeholder khususnya dengan pemerintah baik pusat maupun daerah serta antar perusahaan anggota HIMKI di seluruh Indonesia.

"Gathering ini juga menjadi salah satu alat bagi penguatan dan konsolidasi organisasi ke dalam maupun ke luar," kata Sobur.

Selain itu, lanjut Sobur, acara gathering ini juga dapat menjadi pengingat bahwa HIMKI dan Pemerintah telah menetapkan target ekspor mebel dan kerajinan senilai USD 5 miliar di tahun 2024, dan untuk mencapai target tersebut dibutuhkan pertumbuhan minimal 13,41% per tahun.

"Oleh karena itu, tema gathering kali ini yaitu, "Kebersamaan untuk Membangun Kekuatan Industri Mebel dan Kerajinan Anggota HIMKI Jabodetabek untuk Memasuki Pasar Domestik dan Ekspor”, perlu segera kita realisasikan segera untuk mendukung target tersebut," terangnya.

"Dengan demikian, kita harus bekerja lebih keras lagi agar target ekspor tersebut dapat tercapai terlebih di tengah situasi pasar sedang melemah saat ini khususnya untuk pasar Amerika Serikat (AS) dan sebagian besar negara di wilayah Eropa akibat masih tingginya tingkat inflasi telah memicu terjadinya "market shock" yang berimbas pada penundaan bahkan pembatalan order terutama dari Amerika dan Eropa terhadap produk mebel dan kerajinan asal Indonesia," tambah Sobur.

Menurutnya, dalam rangka mengimbangi pelemahan permintaan dari pasar utama (Amerika Serikat dan Eropa) maka perlu mencari alternatif pasar baru yang juga memiliki potensi yang tidak kalah besar yaitu pasar negara-negara emerging market terutama yang ada di Asia seperti China, India, Midle East dan lain sebagainya.

"Kita juga serius dalam menggarap pasar dalam negeri, yang antara lain dengan program mall to mall expo yang tengah dijalankan oleh HIMKI DKI Jabodetabek," tutup Abdul Sobur.