Tim Dewan Juri lomba desain furniture Indonesia Furniture Design Award (IFDA) 2015 telah menetapkan  12 finalis sebagai karya desain terbaik dari 175 karya desain peserta yang mengikuti lomba yang pendaftarannya dimulai pada awal April yang lalu. Penjurian tahap pertama ini dilaksanakan di ruang Rajawali Kantor Kementerian Perindustrian Jakarta pada tanggal 9 Juni 2015. Adapun pada IFDA tahun lalu yang mendaftar berjumlah 113 peserta.

12 finalis terpilih tersebut adalah: Frans Sihombing (Untai), Gilang Raihasa (Kemu Chair), Nezza Yaser (Java Sofa), Devi Nugraha (Gayaman Chair), Viriega Fauzi R/Sari Satriani (Saka Tatal), Mansell Mulyadi (Stapler Chair), Arfan Abdullah (Jaring Chair), Putro Adi Wicaksono (Pipih Chair), Delvi Sukandar (Tengkolok Chair), Farhan Arsyad (Pod Chair), Yogie Chandra Bhumi (YTMA Arm Chair) dan Ahmad Subhan (Kursi Cikrak).

Dewan juri IFDA 2015 terdiri dari: Prof. Imam Buchory  (Akademisi), Adhi Nugraha (Akademisi), Yos S. Theosabrata (Industri), M. Hatta Sinatra (Industri), Agus Windharto (Pakar dan Praktisi Desain), Francis Surjaseputra (Desainer Interior) dan Joshua Simandjuntak (Desainer Mebel).

IFDA 2015 merupakan kompetisi desain furniture tingkat nasional yang pada tahun ini merupakan ajang kompetisi kedelapan yang dimulai dari tahun 2007, 2008, 2010, 2011, 2012, 2013 dan 2014. Kompetisi ini selain memberikan penghargaan kepada desainer nasional juga membuka kesempatan bekerjasama dengan industri, sehingga karya terbaik dari pemenang dapat diproduksi secara komersial. Dengan kompetisi ini juga akan dihasilkan karya-karya desain furniture terbaru yang memenuhi selera pasar namun tetap bercirikan Indonesia. Lomba desain ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian yang didukung penuh oleh Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI) beserta Himpunan Desainer Mebel Indonesia (HDMI).

Dalam lomba desain ini juri menilai karya dalam beberapa aspek, antara lain: Mengikuti Trend Desain terkini; Ergonomi (Comfortable, Healthy, Safety); Fungsi (Functional-Universal); Nilai Inovasi (Innovation Value); Ramah Lingkungan (Green Orientation); Estetika (Aesthetics); Orientasi Pasar(Marketable); dan Mengandung Kearifan Lokal (Local Wisdom).

Pada tahun sebelumnya (2014), Anastasia Sulemantoro dengan karyanyaTakhta berhasil memenangkan Lomba Desain Furniture Indonesia atau Indonesia Furniture Design Award (IFDA 2014). Anastasia meraih Platinum Prize IFDA 2014. Penjurian tahap dua dan pengumuman bagi para pemenang dilaksakan di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, pada 22 Agustus 2014.

Dalam presentasinya, Anastasia mampu meyakinkan dewan juri sehingga menjadi juara pertama. Untuk penghargaan Gold Prize diraih Farhan Arsyad (Bloom Chair), Silver Prize dimenangkan oleh Handhyanto Hardian (UUU Chair), dan Appreciated Work diraih oleh Gege Nobi Priohananto (Pretzel  Chair).

 

Mahardi Tunggul Wicaksono

Kepala Seksi Iklim Usaha dan Kerjasama

Direktorat Industri Hasil Hutan dan Perkebunan

Direktorat Jenderal Industri Agro

Kemeterian Perindustrian RI