Semarang – Pengurus AMKRI yang dipimpin oleh Bernardus Arwin, Wakil Ketua Umum Bidang Produksi dan SDM DPN AMKRI bersilaturahmi ke kantor Gubernur Jawa Tengah. Dalam pertemuan tersebut, Arwin menyerahkan buku roadmap AMKRI kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Gubernur menyambut baik upaya yang telah dilakukan AMKRI untuk menumbuh kembangkan industri mebel dan kerajinan nasional yang mempunyai peranan penting bagi perekonomian Indonesia, khususnya dalam memberikan kontribusi terhadap penciptaan kesempatan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Jawa Tengah siap menjadi penggerak dan menjadi basis utama industri mebel dan kerajinan nasional,” ujar Gubernur.
Pada pameran IFEX (Indonesia International Furniture Expo) 2015 yang berlangsung 12-15 Maret di Jakarta, Pemprov Jawa Tengah menyediakan stand khusus produk furniture dan kerajinan dengan membuka paviliun khusus yang diberi nama Paviliun Jawa Tengah. Pavilun Jawa Tengah menempati Hall E yang diisi oleh sekitar 60-an perusahaan asal Jawa Tengah.
Paviliun Jateng merupakan inisiatif Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Dalam pameran ini Pemerintah Propinsi Jawa Tengah memberikan fasilitas untuk menjadikan Hall E sebagai tempat eksklusif bagi dunia usaha di Jawa Tengah memamerkan produk-produknya. Di Paviliun ini, tidak hanya dibuka stand bagi produk-produk mebel dan kerajinan. Namun juga ada stand kuliner, pentas budaya dan beberapa lainnya yang menyangkut Jawa Tengah. Ini memang merupakan hall eksklusif yang dibuka di arena IFEX 2015.
Untuk mencapai target ekspor sebesar US$ 5 miliar di tahun 2019, Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI) telah menyiapkan roadmap pengembangan industri mebel dan kerajinan Indonesia 2015-2019. Landasan dari penyusunan roadmap ini adalah menghapus hambatan yang ada dan meningkatkan kekuatan yang dimiliki oleh industri dalam negeri.
Selain mengatasi berbagai hambatan yang ada, AMKRI juga meminta dimaksimalkannya potensi-potensi yang ada di dalam negeri. Untuk itu, AMKRI mendorong pemerintah untuk membangun kluster industri mebel dan kerajinan yang terintegrasi dengan memanfaatkan potensi di daerah. Pembangunan kluster industri tersebut tidak harus terpaku pada satu daerah khusus, namun disesuaikan dengan keunggulan daerah masing-masing. Contohnya, kluster industri rotan bisa dibangun di Cirebon, daerah yang merupakan daerah perajin rotan terbesar pertama atau di Solo yang menjadi daerah pengrajin rotan kedua di dalam negeri. Untuk industri berbahan dasar kayu idealnya di bangun di Jawa Tengah karena sebagian besar pengrajin dan bahan baku ada di daerah tersebut. maulana s jaelani